masaharusato.com – Pada tanggal 18 Mei, sekitar pukul 01.00 waktu setempat, Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) melaporkan bahwa sebuah kapal tanker minyak Yunani, M/T Wind, dengan bendera Panama, telah diserang oleh rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi di Yaman, yang didukung oleh Iran. Serangan ini terjadi di perairan Laut Merah, dan meskipun kapal tersebut mengalami kerusakan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Kapal tersebut telah selesai melakukan pengisian di Rusia dan sedang dalam perjalanan menuju Tiongkok saat terjadi insiden. Akibat hantaman rudal, kapal mengalami banjir yang menyebabkan kehilangan tenaga penggerak dan kemudi. Namun demikian, kapal tersebut berhasil melanjutkan perjalanannya dengan daya ungkit sendiri.
Sebuah kapal dari koalisi internasional yang bertugas menjaga jalur pelayaran melalui Teluk Aden dan Laut Merah telah merespons insiden ini, namun tidak ada bantuan tambahan yang diperlukan.
Perusahaan keamanan maritim Ambrey telah melaporkan serangan tersebut, menyebutkan bahwa insiden terjadi di lepas pantai kota Mokha, Yaman, dekat Selat Bab al-Mandeb.
Badan Keamanan Maritim Angkatan Laut Inggris (UKMTO) juga telah mengkonfirmasi laporan tentang kapal yang mengalami kerusakan ringan akibat hantaman benda tak dikenal. Mereka menyatakan bahwa kapal dan awaknya tetap selamat dan melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan selanjutnya.
Insiden ini berlokasi 98 mil laut (180 kilometer) selatan pelabuhan Hodeidah, Yaman, yang saat ini berada di bawah kontrol pemberontak Houthi. Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah melakukan serangan-serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina di Gaza yang tengah menghadapi konflik.
Tindakan Houthi ini telah menimbulkan reaksi balasan dari pasukan Amerika Serikat dan Inggris, serta mendorong terbentuknya koalisi internasional untuk menjaga keamanan pelayaran di wilayah tersebut.