Pertemuan Diplomatik Antara Presiden Terpilih Indonesia dan Presiden China: Membuka Babak Baru Hubungan Bilateral

masaharusato.com – Dalam sebuah gestur yang menandai kontinuitas dalam diplomasi internasional Indonesia, Presiden terpilih Prabowo Subianto telah melakukan kunjungan resmi ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Kunjungan ini merupakan yang pertama bagi Prabowo Subianto setelah terpilih sebagai Presiden Indonesia dalam pemilihan umum tahun 2024.

Sumber resmi dari media pemerintah China melaporkan bahwa Prabowo Subianto menyuarakan niatnya untuk melanjutkan dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-China yang telah mapan selama masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Agenda pembicaraan mencakup penekanan pada harmonisasi strategi pembangunan antara kedua negara, dengan tujuan mencapai kemajuan substantif dalam bidang ekonomi, perdagangan, serta upaya bersama dalam pengentasan kemiskinan.

Presiden Xi Jinping memberikan sambutan hangat kepada Prabowo Subianto, mengakui beliau sebagai ‘teman lama rakyat China’, dan menegaskan visi China akan hubungan dengan Indonesia sebagai kemitraan strategis jangka panjang yang memerlukan kerjasama mendalam dan komprehensif.

Mengacu pada latar belakang politik Prabowo Subianto yang akan resmi dilantik pada Oktober, beliau telah menerima dukungan yang kuat dari Presiden Joko Widodo. Hal ini tercermin dari kemenangan yang dicapai Prabowo Subianto dengan dukungan wakil presiden yang merupakan putra Jokowi.

Xi Jinping menekankan bahwa keberhasilan hubungan bilateral antara kedua negara terletak pada prinsip-prinsip otonomi strategis, kepercayaan mutual, dan kerjasama yang erat.

Keputusan Prabowo Subianto untuk mengutamakan kunjungan ke China menggarisbawahi pentingnya hubungan yang telah terjalin selama dekade terakhir, di mana China menjadi mitra dagang utama, dan partisipan aktif dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

Pertemuan ini juga mengikuti jejak Presiden Jokowi yang melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke China setelah pelantikannya di tahun 2014, yang kemudian diikuti dengan serangkaian kunjungan yang memperkuat hubungan bilateral.

Prabowo Subianto, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, akan menghadapi tantangan dalam mempertahankan keseimbangan geopolitik, terutama terkait dengan dinamika pengaruh antara China dan Amerika Serikat, serta isu sensitif teritorial di Laut China Selatan.

Dalam konteks maritim, isu klaim teritorial di Laut China Selatan merupakan salah satu aspek yang akan menantang kebijakan luar negeri Indonesia, meskipun China telah menyatakan kesiapannya untuk memperkuat kerjasama maritim dengan Indonesia.

Dengan kunjungan ini, Prabowo Subianto memulai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-China, di mana kerjasama strategis dan pengertian mutual antar kedua negara akan terus diperkuat untuk mendukung stabilitas regional dan kemajuan ekonomi bersama.