Adaptasi Wisatawan Internasional Terhadap Banjir di Kuta: Perspektif dan Respons Pemerintah Lokal

masaharusato.com – Hujan deras yang melanda wilayah Kuta, Bali, sejak Rabu malam (3/4/2024) hingga Kamis pagi (4/4/2024) mengakibatkan banjir yang mempengaruhi kegiatan lokal. Kejadian ini menarik perhatian khusus ketika sejumlah wisatawan asing memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk rekreasi yang tidak biasa.

Dari dokumentasi yang tersebar di media sosial, terpantau beberapa wisatawan asing yang berkumpul di sekitar Jalan Pantai Kuta. Mereka terlihat menikmati situasi dengan beraktivitas layaknya di pantai, menggunakan papan selancar di tengah genangan air, tanpa mengenakan busana atas.

Seorang wisatawan laki-laki tercatat membawa papan selancar ke tengah jalan yang tergenang, dan berpura-pura selancar. Aksi ini berlangsung pada pukul 08.00 WITA, di tengah kondisi hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut.

Video lain yang menjadi viral memperlihatkan kondisi banjir yang lebih serius di Kerobokan, Badung, dengan air yang mencapai tingkat pinggang. Di dalam sebuah vila, air telah memasuki dan merendam perabotan.

Meskipun kondisi banjir, penghuni vila yang semuanya laki-laki terlihat tenang, dengan salah seorang di antara mereka bahkan memasak, sementara yang lain duduk di atas sofa yang mengapung, dan ada yang bermain dengan mainan anak-anak di tengah banjir.

Anak Agung Rama Putra, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, mengkonfirmasi bahwa genangan mulai terjadi sejak dini hari dan menegaskan bahwa situasi banjir tidak seburuk yang diantisipasi.

Pemerintah daerah telah mengambil langkah untuk mengatasi banjir dengan membuka tutup saluran dan menggunakan mesin pendorong air. Keberhasilan upaya ini membuat genangan air sudah mulai surut sejak pukul 11.30 WITA.

Agung Rama Putra juga menyampaikan bahwa fenomena banjir seperti ini jarang terjadi di Jalan Pantai Kuta. Banjir terjadi karena debit air dari Sungai Tukad Mati meningkat secara drastis akibat hujan semalam.

Banjir di Jalan Pantai Kuta telah berkurang secara signifikan, dengan beberapa genangan air yang masih terlihat di dekat perbatasan Pantai Legian. Petugas Bina Marga PUPR Badung terlihat melakukan upaya pembukaan tutup saluran air untuk mengatasi sisa genangan.

Banjir di Kuta telah menarik respons yang beragam dari wisatawan internasional dan menguji kapasitas penanganan bencana dari pemerintah lokal. Meskipun banjir dianggap sebagai kejadian yang jarang terjadi dan pengelolaan telah dilakukan dengan cepat, fenomena ini menyoroti pentingnya infrastruktur penanganan banjir yang lebih baik di wilayah wisata penting seperti Kuta, Bali.